Reggae

Ketika mendengar kata reggae mungkin kita langsung berpikir tentang rambut gimbal atau lagu orang-orang sakau yang meneriakan kebebasan. Kata reggae sendiri berasal dari pengucapan logat Afrika dari kata ‘ragged’ (gerak kagok – serta hentakan badan ketika menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama raggae sendiri dipengaruhi oleh elemen musik R&B, soul, rock, ritmik-caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik afro Amerika. Secara teknik musik yang dilakukan banyak dilakukan seperti musisi ska. Seperti cara petikan dan ‘genjrengan’ gitar secara terbalik (up-strokes), memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi ritmik yang kompleks. Jika dibandingkan dengan musik ska mungkin berbeda pada tempo-nya, reggae cenderung memainkan tempo yang lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol dan dipengaruhi pula irama tetabuhan. Dengan lirik lagu yang terkait dengan tradisi rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.

Sekarang sudah banyak dan sangat populer musik beraliran reggae. Di Indonesia saja kita mungkin tidak asing mendengan nama-nama seperti Tony Q ataupun Steven And The Coconut Treez. Musik reggae mulai banyak disebut-sebut pada tahun 1972 dimana Bob Marley and the wailers meluncurkan album “catch A Fire”. Album ini dengan cepat melambungkan reggae sampai keluar Jamaika. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik dekade setelahnya, sebut saja varian reggae hip hop, regae rock, blues dll.

Musik reggae sendiri awalnya lahir dari jalan getho (perkampungan rastafaria) di Kingson ibu kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut gimbal menghiasi para musisi reggae awal dan lirik-lirik reggae sarat dengan muatan ajaran restafaria yakni kebebasan, perdamaian, keindahan alam, serta gaya hidup bohemian. Bisa juga disebut oleh para pecintanya reggae sebagai gaya hidup dan expresi diri.

Referensi dari hot chord